Tugas kami terus mensupport potensimu agar bisa bermanfaat menjadi sesuatu yang dahsyat.

Bismillah….

View on Path

By lesnapurnawan

Orang hebat adalah dia yang mampu menjaga martabat temannya, walau temannya itu memiliki segudang kelemahan.

Sudahkan kita menjadi teman bagi teman kita, dng selalu menjaga martabatnya. Seberapa sering kita membunuh karakter teman kita dng membicarakan kelemahan2nya??

Carilah teman curhat yang menguatkan bukan yang melemahkan. Yuk.. Jadi pribadi yang saling menguatkan dalam kebaikan.,

View on Path

By lesnapurnawan

Semoga menjadi doa yang di ijabah Gusto Allah SWT

View on Path

By lesnapurnawan

Emir Arsyanendra Lesna ikut2 gaya kartinian pake blangkon

View on Path

By lesnapurnawan

Kalau kita terpancing emosi, berdiam-lah paling kurang 4 menit…

Segalanya akan berbeda, silakan coba. Sungguh 4 menit yang menentukan…

View on Path

By lesnapurnawan

Harapan adalah kekuatan. Yuk.. Realisasikan harapan itu.

View on Path

By lesnapurnawan

Saat kita bisa bersama maka itu momen yang indah tertawa lepas, dng mas oko, mas adi, mas setyo, mas jekek, mas leles, mas tekad.

View on Path

By lesnapurnawan

ing ngarso sung tulodho ing madya mangun k ing ngarso sung tulodho ing madya mangun karso tut wuri handayani

ing ngarso sung tulodho
ing madya mangun k ing ngarso sung tulodho
ing madya mangun karso
tut wuri handayani

1. Ing Ngarso Sung Tulodho
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah Akhlaq. Guru benar–benar harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan gurunya daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu segala tingkah laku, sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

2. Ing Madyo Mangun Karso
Kunci sukses kedua adalah Minat dan Semangat Belajar. Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.

Seorang bijak berpendapat bahwa tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya. Ini bukan tidak mungkin, karena otak anak dalam golden-age sedang otak gurunya sudah mulai telmi (telat mikir) alias lemot, waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar guru lebih terbatas, sumber belajar saat ini lebih banyak daripada sumber belajar ketika guru kuliah.

3. Tut Wuri Handayani
Kunci sukses ketiga adalah Pengasuhan dan Pengayoman. Guru harus benar–benar pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik arso
tut wuri handayani

1. Ing Ngarso Sung Tulodho
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah Akhlaq. Guru benar–benar harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan gurunya daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu segala tingkah laku, sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

2. Ing Madyo Mangun Karso
Kunci sukses kedua adalah Minat dan Semangat Belajar. Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.

Seorang bijak berpendapat bahwa tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya. Ini bukan tidak mungkin, karena otak anak dalam golden-age sedang otak gurunya sudah mulai telmi (telat mikir) alias lemot, waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar guru lebih terbatas, sumber belajar saat ini lebih banyak daripada sumber belajar ketika guru kuliah.

3. Tut Wuri Handayani
Kunci sukses ketiga adalah Pengasuhan dan Pengayoman. Guru harus benar–benar pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik

By lesnapurnawan